Dinkes Bojonegoro Hadirkan Layanan Satelit Berbasis Digital Untuk Mudahkan Pasien

admin
17587155914602955893639862618135 Copy 758x548

Bojonegoro,Terasbojonegoro.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro terus menghadirkan inovasi untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Tahun 2025 ini, dikembangkan layanan kesehatan Satelit, yakni saluran telemedicine puskesmas terintegrasi. Satelit menyatukan seluruh akses layanan puskesmas menjadi lebih mudah dan cepat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, menjelaskan bahwa di Bojonegoro terdapat 430 desa dan kelurahan yang tersebar di 28 kecamatan dan terdapat 35 Puskesmas.

“Setiap puskesmas memiliki wilayah kerja masing-masing, dengan tanggung jawab menjaga dan meningkatkan kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya. Ketika warga sakit, puskesmas tetap memberikan pelayanan dasar sesuai tugasnya,” ucapnya.

Layanan Satelit ini dikemas dalam satu wadah yang menyatukan seluruh kontak puskesmas.

“Masyarakat tidak perlu lagi mencari satu per satu nomor puskesmas. Cukup melalui satu saluran, lalu memilih puskesmas yang dituju. Jadi lebih praktis dan efisien,” beber Ninik.

Melalui saluran telemedicine puskesmas terintegrasi, masyarakat mendapatkan tiga manfaat utama:

1. Informasi layanan: memudahkan akses informasi terkait ketersediaan layanan kesehatan di puskesmas baik layanan dalam gedung maupun layanan luar gedung. Selain itu masyarakat juga mendapatkan akses informasi kesehatan lain yang bersifat edukasi kesehatan tentang budaya hidup sehat

2. Konsultasi kesehatan: Layanan ini dikenal juga dengan sebutan telekonsultasi. Pada layanan konsultasi pasien dengan penyakit kronis memungkinkan pula dilakukan pengantaran obat dengan mengacu pada pedoman, petunjuk teknis serta memperhatikan keselamatan pasien.

3. Aduan layanan kesehatan: membuka ruang koreksi dan evaluasi agar puskesmas senantiasa memperbaiki mutu pelayanan.

Meski memberikan berbagai kemudahan, Ninik menekankan bahwa prinsip utama pelayanan kesehatan adalah menitikberatkan keselamatan pasien. Artinya, layanan digital harus tetap mengutamakan keamanan dan mutu.

“Konsultasi daring tidak bisa sepenuhnya menggantikan tatap muka. Dalam kondisi tertentu, pasien tetap harus datang langsung ke puskesmas agar keselamatan dan kualitas layanan medis tetap terjaga,” terangnya.

Publikasi layanan Satelit ini dilakukan secara masif dengan melibatkan posyandu dan kader kesehatan sebagai ujung tombak informasi di tingkat desa.

Dengan begitu, masyarakat bisa lebih cepat mengenal dan memanfaatkan layanan tanpa kebingungan.

Ninik menegaskan, untuk layanan non-gawat darurat masyarakat dianjurkan berkomunikasi di jam kerja.

Sementara dalam kondisi gawat darurat, dapat langsung menghubungi nomor darurat yang tersedia. Nantinya dokter konsulen akan berkoordinasi dengan PSC 119 untuk penanganan lebih lanjut.

“Harapan kami, layanan ini ke depan bisa semakin baik lagi, dengan sistem yang mampu memantau progres pelayanan secara digital dan terintegrasi,” pungkasnya.

Dengan hadirnya saluran telemedicine puskesmas terintegrasi ini, Bojonegoro semakin memperkuat komitmen menghadirkan layanan kesehatan yang lebih mudah, aman, cepat, dan menyeluruh bagi warganya.(Red/Ek).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *