Ragam  

Fenomena Penurunan APBD Kabupaten Bojonegoro Harus Diantisipasi

admin
Img 20250916 Wa0137 Copy 526x384

Bojonegoro,ANN CO.ID – Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dikenal dengan APBD nya yang besar sehingga menjadi salah satu Kabupaten terkaya di Indonesia.

APBD yang besar karena di Bojonegoro merupakan daerah penghasil migas yang mensuplai 25% kebutuhan minyak nasional.

Namun dengan berjalannya waktu APBD Bojonegoro semakin menurun seiring menurunnya pula produksi minyak di Bojonegoro.

Pada tahun 2024 APBD Bojonegoro mencapai 8,2 Trilyun. Tahun 2025 turun menjadi 7,8 Trilyun dan proyeksi tahun 2026 mendatang lebih rendah lagi yaitu sekitar 6 Trilyun seperti disampaikan oleh Lasuri anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro dalam hearing 09/09/2025 yang lalu.

“Sebenarnya kekuatan APBD kita hanya 5,7 trilyunan ditambah silpa tahun lalu menjadi 7,8 trilyun untuk tahun 2026 hanya sekitar 6 trilyun” ujarnya.

“Aturan dari Kementerian Keuangan untuk Kabupaten dengan APBD besar dipotong 30 % jadi Kabupaten Bojonegoro dipotong sekitar 1,3 Trilyun.” jelasnya.

Fakta tersebut juga dikarenakan produksi minyak di Kabupaten Bojonegoro terus menurun sehingga DBH Migas dari Pemerintah Pusat juga mengalami penurunan yang signifikan.

sementara Sigit Kushariyanto anggota Komisi B lainya menjelaskan terkait DBH dan produksi migas Bojonegoro sebesar 165 ribu barel perhari yang jauh menurun.

“Satu satunya jalan untuk meningkatkan PAD harus merenegosiasikan kerjasama PT ADS dan PT SER.” tuturnya.

Fenomena penurunan APBD Kabupaten Bojonegoro harus diantisipasi dengan lebih meningkatkan PAD dan segala potensi non migas lainnya dan yang lebih penting adalah penyerapan APBD harus dirasakan oleh segenap masyarakat Bojonegoro sehingga membangun Bojonegoro yang makmur dan membanggakan tidak hanya slogan semata.(Red/Hr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *